BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Senin, 02 November 2009

Percobaan Melde

Percobaan Melde
Mau tau tentang percobaan melde yang telah kami lakukan?
di dalam file dengan format swf ini terdapat gambar yang menggambarkan beberapa simpul maupun perut. sehingga dapat mengetahui pergerakan gelombang stasionernya. di situ juga terdapat cara untuk mencari lamda dengan panjang tali 150 cm. untuk lebih jelasnya download saja laporan penelitian kami

http://rapidshare.com/files/301269405/Slide_1.swf.html
atau download di sini

Read More......

Kamis, 24 September 2009

hasil review gelombang stasioner



GELOMBANG STASIONER

Gelombang stasioner adalah gelombang yang terjadi akibat interferensi 2 gelombang yang berlawanan arah (gelombang datang dan gelombang pantul) dan memiliki amplitudo dan frekuensi yang sama yang terus menerus berinterferensi.

Seutas tali kita ikat ujungnya pada satu tiang sementara ujung lainnya kita biarkan, setelah itu kita goyang ujung yang bebas itu keatas dan kebawah berulang – ulang. Saat tali di gerakkan maka gelombang akan merambat dari ujung yang bebas menuju ujung yang terikat, gelombang ini disebut sebagai gelombang datang. Ketika gelombang datang tiba diujung yang terikat maka gelombang ini akan dipantulkan sehingga terjadi interferensi gelombang.

Jika ada dua gelombang yang merambat pada medium yang sama, gelombang-gelombang tersebut akan datang di suatu titik pada saat yang sama sehingga terjadilah superposisi gelombang . Artinya, simpangan gelombang-gelombang tersebut disetiap titik dapat dijumlahkan sehingga menghasilkan sebuah gelombang baru.

Gelombang yang terbentuk adalah gelombang transversal yang memiliki bagian-bagian diantaranya perut dan simpul gelombang. Perut gelombang terjadi saat amplitudonya maksimum sedangkan simpul gelombang terjadi saat amplitudonya minimum.

Dengan demikian kita akan dapat mencari letak titik yang merupakan tempat terjadinya perut atau simpul gelombang.

Tempat simpul (S) dari ujung pemantulan
S=0,1/2 λ,λ,3/2 λ,2λ,dan seterusnya
=n (1/2 λ),dengan n=0,1,2,3,….

Tempat perut (P) dari ujung pemantulan
P= 1/4 λ,3/4 λ,5/4 λ,7/4 λ,dan seterusnya
=(2n-1)[1/4 λ],dengan n=1,2,3,….

Gelombang stasioner dibagi menjadi dua, yaitu gelombang stasioner akibat pemantulan pada ujung terikat dan gelombang stasioner pada ujung bebas.

  • Pada ujung terikat perubahan fasenya ½, yaitu fase gelombang datang dan gelombang pantulnya berbeda dan menghasilkan simpul gelombang.
  • Pada ujung bebas tidak terjadi perubahan fase, yaitu gelombang datang dan gelombang pantulnya memiliki fase sama dan menghasilkan pert gelombang.

Gelombang stasioner pada ujung terikat

y1 = Asin (ωt – kx) untuk gelombang datang

y2 = - Asin (ωt + kx) untuk gelombang pantul

jadi, y = 2Asin kx cos ωt

Ap = 2A sin kx

1) Perut gelombang terjadi saat amplitudonya maksimum,

Xp = (2n – 1) ¼ λ

Xp = ¼ λ, ¾ λ, ....

n = 1, 2, 3, ....

2) Simpul gelombang terjadi saat amplitudonya minimum,

Xs = (n – 1) ½ λ

Xs = 0, ½ λ, λ, 3/2 λ, ....

n = 1, 2, 3, ....

Gelombang Stasioner Pada Ujung Bebas

y1 = Asin (ωt – kx) untuk gelombang datang

y2 = Asin (ωt + kx) untuk gelombang pantul

jadi, y = 2Acos kx sin ωt

Ap = 2cos kx

1) Perut gelombang terjadi saat amplitudonya maksimum,

Xp = (n – 1) ½ λ

Xp = 0, ½ λ, λ, 3/2 λ, ....

n = 1, 2, 3, ....

2) Simpul gelombang terjadi saat amplitudonya minimum,

Xs = (2n – 1) ¼ λ

Xs = ¼ λ, ¾ λ, ....

n = 1, 2, 3, ....

dengan keterangan :

y1 = gelombang datang

y2 = gelombang pantul

y = gelombang stasioner

ω = kecepatan sudut gelombang

t = waktu

k = bilangan gelombang

x = jarak gelombang dari ujung terikat atau bebas

Xs = jarak simpul dari ujung

Xp = jarak perut dari ujung

λ = panjang gelombang

n = urutan perut / simpul gelombang

Read More......

persamaan gelombang statsioner

v GELOMBANG STASIONER UJUNG TERIKAT

y1 = Asin (ωt – kx)

y2 = - Asin (ωt + kx)

maka untuk mencari simpangan gelombang statsioner ujung terikat, diperoleh persamaan,

y = y1 + y2

= Asin (ωt – kx) + (- Asin (ωt + kx))

= Asin (ωt – kx) – Asin (ωt + kx)

Ingat rumus trigonometri :

sinA – sinB = 2cos ½ (A + B) sin ½ (A – B)

y = Asin (ωt – kx) – Asin (ωt + kx)

= 2Acos ½ ((ωt – kx) + (ωt – kx)) sin ½ ((ωt – kx) + (ωt – kx))

= 2Acos ½ (2 ωt) sin ½ (- 2 kx)

= 2Acos ωt sin kx

y = 2Asin kx cos ωt

v GELOMBANG STATSIONER UJUNG BEBAS

y1 = Asin (ωt – kx)

y2 = Asin (ωt + kx)

maka untuk mencari simpangan gelombang statsioner ujung bebas, diperoleh persamaan,

y = y1 + y2

= Asin (ωt – kx) + Asin (ωt + kx)

Ingat rumus trigonometri :

sinA + sinB = 2 sin ½ (A + B) cos ½ (A – B)

y = Asin (ωt – kx) + Asin (ωt + kx)

= 2Asin ½ ((ωt – kx) + (ωt – kx)) cos ½ ((ωt – kx) + (ωt – kx))

= 2Asin ½ (2 ωt) cos ½ (- 2 kx)

= 2Asin ωt cos kx

y = 2Acos kx sin ωt

dengan keterangan :

y1 = gelombang datang

y2 = gelombang pantul

y = gelombang statsioner

ω = kecepatan sudut gelombang

t = waktu

k = bilangan gelombang

x = jarak gelombang dari ujung terikat atau bebas

Read More......

Jumat, 14 Agustus 2009

polarisasi karena pembiasan ganda


pembiasan ganda atau birefringence merupakan sebuah fenomena yang terjadi pada kristal kalsit atau kristal-kristal nonkubik yang lain serta pada plastik-plastik yang di tegangkan seperti selofen.

Jika cahaya melalui kaca, maka cahaya lewat dengan kelajuan sama ke segala arah. Ini disebabkan kaca mempunyai satu indeks bias. Tetapi dalam bahan kristal tertentu seperti kalsit dan kuarsa. Kelajuan cahaya tidak sama untuk ke segala arah. Ini disebabkan kristal mempunyai lebih dari satu nilai indeks bias. Jadi cahaya yang lewat mengalami pembiasan ganda.

Jika seberkas sinar datang searah garis normal, maka sinar ini akan dibagi menjadi dua sinar. Sinar pertama diteruskan tanpa pembelokan disebut sebagai sinar biasa. Sinar kedua dibelokkan, dan disebut sebagai sinar istimewa. Peristiwa ini disebut sebagai polarisasi dengan pembiasan ganda.

Read More......

Sabtu, 01 Agustus 2009

vesainstwo6 yang baru *da tambahan fatoni*


ini update profil yang baru. luw mau baca yang ini ja ia.

kami 3 perempuan dan 1 lelaki, yaitu:

1. maharani puspita sari

2. okky novenda

3. rina nurlina

4. moch. fatoni

akan berjuang untuk bersaing dengan kelompok yang lain untuk bisa mendapatkan nilai sempurna dalam pembelajaran fisika ini

doakan kami ya. . . !

Read More......

Minggu, 26 Juli 2009


di fisika kelompok 6 ini terdiri dari 3 cewe kece *hehehe*, yaitu
1. maharani puspita sari
2. okky novenda
3. rina nurlina

kami memang perempuan tapi kami tidak lemah dan kami bisa mengalahkan laki-laki
jadi, jangan anggap kami remeh

Read More......